4 research outputs found

    Urgensi Pendidikan Seni terhadap Perkembangan Aspek Berpikir Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Siswa

    Get PDF
    Seni merupakan sesuatu yang merangsang pikiran, emosi, keyakinan, atau gagasan seseorang melalui indra. Penerapan Pendidikan seni sejak dini dapat menyeimbangkan cara berpikir siswa antara otak kanan dan kiri. Dengan penerapkan Pendidikan seni siswa mampu memanfaatkan kreativitas, imajinasi, dan eksplorasi artistik untuk mendukung hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan kajian pustaka dari berbagai sumber termasuk hasil penelitan, ide, mapupun gagasan dari peneliti-peneliti sebelumnya. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa Pendidikan seni sangat penting diterapkan untuk mendukung dan mengembangkan kemampuan siswa dalam berfikir pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan demikian, perkembangan otak kiri dan kanan akan seimbang

    Classification of Banana Maturity Levels Based on Skin Image with HSI Color Space Transformation Features Using the K-NN Method

    Get PDF
    Banana or Musa Paradisiaca is one type of fruit that is often found in Southeast Asia. The most popular is the Raja banana (Musa paradisiaca L.). The advantage of the plantain is that it has a fragrant aroma and is of medium size and has a very sweet taste that is appetizing when it is fully ripe. While the drawback of plantains is that they ripen quickly, if not handled properly, it can change the nutritional value and nutrients contained in plantains. In this study, the author focuses on identifying the level of ripeness of bananas using the image of a plantain fruit that is still intact and its skin. Processing of the image of the plantain fruit using HSI (Hue Saturation Intensity) color space transformation feature extraction. The tool used to extract the HSI (Hue Saturation Intensity) color space transformation feature is Matlab. The attribute values obtained from the extraction are the Red, Green, Blue values obtained from the RGB values. Hue, saturation and intensity attributes were obtained from HSI extraction. Classification of the level of ripeness of plantain fruit is done with the help of the rapidminer tool. The method used is K-NN. The results obtained from this test are the accuracy value of 91.33% with a standard deviation value of+/- 4.52% with a value of k=4. The RMSE value obtained is 0.276

    Classification of Guarantee Types Using Leaf Feature Extraction with Minutiae and GLCM Using K-NN Method

    Get PDF
    Indonesia is a fertile area that has a sub-tropical climate that makes plants grow well in various parts of Indonesia. There are various variants of guava in Indonesia. Of the several types have differences including the structure of the fruit, tree and leaves. The focus of this research is to classify guava species based on leaf bone image using GLCM feature extraction, minutiae and shape extraction using the K-NN method. In this study using a dataset of 4 types of guava as many as 300 images, where each type of as many as 75 images. In the extraction process to get the leaf bone image in this study, there are several processes, namely preprocessing, grayscale image, binary image and morphology then only get the leaf bone image. After getting the extracted value, then the data is processed using the K-NN method. The highest accuracy in the K-NN method is at k1 = 92.42% with a standard deviation of 6.05% (micro average: 92.45%). Thus GLCM feature extraction, minutiae and shape extraction can potentially increase the level of accuracy in guava classification based on leaf bone images

    PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA MATERI MELUKIS SEGITIGA SISWA KELAS VII  - B MTs  DARUL MUTA’ALLIMIN KEC. PATIANROWO KAB. NGANJUK

    No full text
    Usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia dilaksanakan melalui kegiatan pengajaran. Dalam prosesnya, akan dikenalkan beberapa ilmu yang berguna di kehidupan sehari-hari salah satunya adalah matematika. Dalam matematika terdapat berbagai macam pelajaran matematika yang akan diajarkan termasuk melukis segitiga dalam mengajarkan ilmu tersebut, guru perlu memikirkan tentang model, teknik, strategi, dalam model pengajaran yang akan digunakan karena hal tersebut berhubungan dengan pemahaman siswa yang heterogen. Salah satu model pengajaran yang dapat digunakan adalah Model Pengajaran Langsung (direct instruction)     pada Materi Melukis Segitiga Siswa kelas VII  - B MTS  Darul Muta’allimin Kec. Patianrowo kab. Nganjuk dengan konsep sederhana melukis segitiga.   Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pengajaran yang dilakukan oleh guru dalam menerapkan model Pengajaran Langsung (direct instruction) aktivitas siswa saat berlangsungnya proses pengajaran dengan menerapkan model Pengajaran Langsung, hasil belajar siswa setelah diterapkan model pengajaran langsung pada materi melukis segitiga, dan respons siswa terhadap pengajaran yang menerapkan model pengajaran langsung pada Materi Melukis Segitiga Siswa kelas VII  - B MTS  Darul Muta’allimin Kec. Patianrowo kab. Nganjuk. Penelitian dilaksanakan di MTS  Darul Muta’allimin Kec. Patianrowo kab. Nganjuk dengan subyek penelitian adalah guru dan siswa MTs Darul Muta’allimin.   Hasil penelitian di kelas yang diperoleh menjelaskan bahwa pengelolaan pengajaran yang dilakukan oleh guru yang menerapkan model pengajaran langsung pada Materi Melukis Segitiga Siswa kelas VII  - B MTS  Darul Muta’allimin Kec. Patianrowo kab. Nganjuk termasuk dalam kriteria baik yaitu dengan skor 3,33, aktivitas siswa yang dikehendaki selama proses pengajaran langsung selain kegiatan yang tidak dikehendaki dapat muncul dan memiliki persentase 89,40%, dengan aktivitas yang dominan dilakukan siswa adalah mendengarkan/memperhatikan penjelasan dari guru yaitu sebesar 27,05%, dan aktivitas yang jarang muncul adalah mempresentasikan/menanggapi hasil kinerja kelompok yaitu sebesar 3,54%, hasil belajar siswa pada penelitian ini adalah dari 24 siswa terdapat 12 siswa tutas dan 12 siswa tidak tuntas. Secara klasikal belum bisa dikatakan berhasil karena persentase ketuntasan klasikal yang diperoleh sebesar 50%. Respons siswa gterhadap pengajaran ini adalah positif didapatkan hasil akhir 3,18 yang menyatakan respons positif  terhadap pengajaran. Kata kunci: Model pengajaran Langsung, (direct instruction)
    corecore